Saturday 2 May 2015

Keterampilan Menyimak



KETRAMPILAN MENYIMAK
1.        KEMAMPUAN MENYIMAK TINGKAT DASAR
Keterampilan menyimak dapat dibedakan atas empat tataran pokok (soedjiatno, 1983:18) yaitu:
a)      Tataran identifikasi/tahap pengenalan
b)      Mulai terampil mengenal berbagai jenis bunyi suatu bahasa, kata-kata, frase-frase, kalimat dalam hubungan timbal balik antar struktur, baik atas pertimbangan waktu, modifikasi, bahkan juga logika.
c)      Tataran identifikasi dengan seleksi tanpa retensi
Penyimak diharapkan memperoleh kemampuan mengenal dan memahami sesuatu unit kontinum bunyi/ujaran, tetapi belum dituntut adanya kemampuan retensi  (mencamkan, menyimpan, dan memproduksikan).
d)     Tataran identifikasi dengan seleksi terpimpin dan retensi jangka pendek
Menuntut penyimak mengenal bunyi-bunyi dan kemampuan memahami, tetapi masih dalam taraf terpimpin.
e)      Tataran identifikasi dengan seleksi terpimpin dan retensi jangka panjang
Menuntut penyimak mampu mengenal bunyi-bunyi dalam kontinum bunyi yang panjang, mampu memahami makna pesan secara tepat, dengan kemampuan mengingat dalam jangka waktu yang relatif lama.
A.    Menyimak Bahasa
-          Proses menyimak merupakan proses interaktif yang mengubah bahasa lisan menjadi makna dalam pikiran
-          Menyimak tidak sekedar mendengarkan..
-          Proses menyimak ada 3 tahapan:
a.    Menerima masukan auditory.
b.    Memperhatikan masukan auditory.
c.    Menafsirkan dan berinteraksi dengan masukan auditory.
-          keterampilan mengidentifikasi dan menyeleksi rentetan bunyi bahasa dalam proses menyimak bahasa yaitu kemampuan:
a.       Mengidentifikasi dan menyeleksi gejala-gejala fonetik (nada, tekanan, persendian, serta intonasi.
b.      Mengenal, membedakan, menerapkan kosakata sesuai dengan makna dan konteksnya yang tepat.
c.       Mengenal, membedakan, dan menerapkan struktur tata bahasa sesuai dengan maknanya yang tep at termasuk juga struktur frase dan idiom-idiom yang ada.
B.     Strategi Menyimak Bahasa
Terdapat dua strategi dalam menyimak yaitu dengan memusatkan perhatian dan membuat catatan.
1.    Memusatkan perhatian
Merupakan strategi dengan pemusatan perhatian penuh dari pembicara. Biasanya menggunakan isyarat visual dan verbal dalam penyampaian pesan kepada penyimak.
Ø Isyarat Visual meliputi :
a.    gerak tubuh (gesture)
b.    tulisan atau kerangka informasi penting.
c.    Perubahan ekspresi wajah (mimik).
Ø Sedangkan isyarat verbal meliputi :
a.    Perhentian.
b.    Naik dan turunnya suara.
c.    Lambatnya pengucapan butir-butir penting.
d.   Pengulangan informasi penting.
2.    Membuat Catatan
Merupakan strategi  dalalm menyimak yang bertujuan untuk membantu aktivitas menyimak karena mendorong berkonsentrasi, menyediakan bahan-bahan untuk mereview, dan membantu untuk mengingat-ingat.
Saran-saran sebagai bahan pertimbangan dalam membuat catatan yaitu :
a.    Catatan bersifat sederhana
Dengan menggunakan bentuk kerangka (outline),mencatat ide-ide pokok atau informasi yang dianggap penting, ide yang menonjol, materi yang faktual.
b.    Catatan menggunakan singkatan-singkatan dan simbol-simbol
c.    Dengan menggunakan singkatan-singkatan atau simbol-simbol yang dapat dipahami secara baik.
d.   Catatan harus jelas
e.    Tidak hanya cepat dalam menulis, tetapi kejelasan catatan merupakan faktor yang utama dalam membuat catatan.

C.    Latihan Menangkap Maksud Tuturan Melalui Unsur Segmental dan Suprasegmental.
Bunyi-bunyi bahasa tidak diucapkan lepas-lepas dalam ujaran, melainkan selalu dalam rangkaian dengan bunti-bunyi lain. Rangkaian bunyi yang dapat kita pakai untuk menangkap bunyi itu adalah suku kata karena suku kata inilah yang paling kecil yang dapat kita simak. Menyimak suku kata menghasilkan segmen yang terdiri atas dua kelas bunyi yaitu vokal dan konsonan. Rangkaian bunyi bahasa yang membentuk suku kata dan kata itu disebut dengan unsur segmental bahasa.
Rangkaian bunyi bahasa yang kita simak tidak hanya terdiri atas unsur segmental saja, tetapi juga unsur-unsur suprasegmental yang berupa panjang-pendek, tekanan, dan nada. Panjang-pendek, tekanan, dan nada disebut intonasi.
D.    MENYIMAK INTEROGATIF
Menyimak interogatif (interrogative listening) adalah kegiatan menyimak intensif yang menuntut konsentrasi dan seleksi. Dalam kegiatan menyimak interogatif, penyimak mengarahkan perhatiannya pada pemerolehan informasi dengan cara menginterogasi atau menanyai pembicara, dalam hal ini dapat disebut sebagai narasumber.
2.        KEMAMPUAN MENYIMAK TINGKAT LANJUT
Berikut adalah uraian pendapat tokoh menyimak berikut ini:
Broadbent (1986) berpendapat bahwa organisme manusia itu mempunyai kapasitas yang terbatas dalam menyerap informasi. Informasi yang diperoleh akan mudah hilang dari simpanan jangka pendek, jika tidak beredar terus menerus dalam pemakaian.
Tompkins dan Hosskison (1991) menyatakan bahwa terdapat enam kiat yang dapat kita gunakan untuk belajar menangkap gagasan inti simakan, yaitu
a.       Membentuk gambar dalam pikiran
Cerita dan gambar membantu untuk membentuk citraan. Selain itu kita juga dapat menggambarkan atau menuliskan gambar mental yang kita ciptakan. Teknik citraan ini berguna jika pesan penutur mengandung banyak citraan visual, perincian atau kata-kata deskriptif, dan ketika kita menyimak untuk mendapatkan kesenangan.
b.      Mengelompokkan informasi
Kita harus mengelompokkan informasi jika pesan tutur berisi potongan-potongan informasi, perbandingan dan kontras.
c.       Mengajukan pertanyaan
Kita harus mengajukan pertanyaan untuk meningkatkan pemahaman terhadap pesan yang kita simak.
d.      Menemukan pola organisasi informasi
Kita harus mengenali pola-pola organisasi informasi, seperti deskripsi, urutan, perbandingan, sebab-akibat, dan pemecahan masalah yang digunakan penutur.
e.       Mencatat informasi penting
Selama proses menyimak kira harus mengidentifikasi informasi penting dari materi yang kita simak.
f.       Memusatkan perhatian
Kita harus memperhatikan isyarat penutur untuk mempertajam perhatian kita. Isyarat yang dimaksudkan dapat berupa isyarat verbal maupun visual.
Sedangkan menurut Priyatmi (2000) keberhasilan dalam menyimak ditentukan oleh beberapa ketrampilan, yaitu mampu:
a.       Mengantisipasi topik dari gagasan-gagasan umum yang terdapat dalam tuturan yang di dengarnya.
b.      Menentukan topic yang dibahas dalam wacana yang disimaknya berdasarkan gagasan-gagasan umum yang telah ditentukannya.
c.       Menentukan ide pokok dan ide-ide penjelas dari tuturan yang didengarnya.
d.      Menjawab/merumuskan hal-hal penting berkaitan dengan teks.
e.       Memberikan komentar, respons terhadap isi tuturan yang didengarnya.
f.       Membedakan fakta, pendapat dan kesimpulan dari tuturan yang disimaknya.
g.      Menunjukkan nilai estetis dari tuturan yang didengarnya, dll
Kemampuan menyimak tingkat lanjut dapat digolongkan menjadi 3 jenis:
A.    Menyimak Kritis
Menyimak kritis adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memberikan penilaian secara objektif, menentukan keaslian, kebenaran, dan kelebihan, serta kekurangan-kekurangan bahan simakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyimak kritis (Kamijan, 2001: 22), antara lain:
1.    Mengamati tepat tidaknya ujaran pembicara
2.    Mencari jawaban atas pertanyaan.
3.    Dapat membedakan antara fakta dan opini.
4.    Dapat mengambil simpulan
5.    Dapat menafsirkan makna idiom, ungkapan, dan majas dalam kegiatan menyimak.
B.     Menyimak Kreatif
            Menyimak kreatif ialah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas pembelajar.Kreativitas penyimak dapat dilakukan dengan cara menirukan lafal atau bunyi bahasa asing atau daerah,mengemukakan gagasan yang sama dengan pembicara namun struktur dan pilihan katanya berbeda,merekonstruksi pesan yang disampaikan,menyusun petunjuk-petunjuk atau nasihat berdasarkan materi yang disimak.
C.    Menyimak Eksploratif
            Menyimak eksploratif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk mendapatkan informasi baru.Pada akhir kegiatan,seorang penyimak eksploratif akan menemukan gagasan baru,inforrmasi baru dan informasi tambahan dari bidang tertentu,menemukan topik-topik baru yang dapat dikembangkan dari bidang tertentu,menemukan unsur-unsur bahasa yang bersifat baru.

0 comments:

Post a Comment